Pembelajaran dan Pendidikan

Salah satu unsur pembentuk pendidikan adalah pembelajaran. Ini sesuai dengan Ketentuan Umum Bab I pasal I Undang-undang Sistem Nasional Nomor 2 Tahun 1989 yang menjelaskan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa datang”. Jika kita analogikan antara pembelajaran dengan pendidikan dengan sebuah telur, maka pendidikan merupakan kulit telur, dan pembelajaran merupakan sari telurnya.
Pengertian Pendidikan
Kata pendidikan sering diartikan macam-macam. Dalam kehidupan sehari-hari pendidikan diartikan sebagai lembaga pendidikan dan kadangkala diartikan sebagai hasil pendidikan. Beberapa ahli memberikan pengertian tentang pendidikan antara lain sebagai merikut:
  1. Langeveld: mendidik ialah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya dewasa. Usaha membimbing adalah adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja.
  2. Hoogveld: mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap dalam menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
  3. SA. Branata, dkk: pendidikan ialah usaha yang sengaja dilaksanakan baik langsung maupun dengan cara tidak sengaja, untuk membantu anak dalam mencapai kedewasaannya.
  4. Ki Hajar Dewantara, mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan itu adalah usaha sadar dari pendidik untuk membantu atau membimbing perkembangan anak/ peserta didik secara teratur dan sistematis ke arah kedewasaan.
Tujuan Pendidikan
Dalam setiap usaha atau kegiatan tentu ada tujuan atau target sasaran yang akan dicapai. Demikian pula kegiatan atau usaha pendidikan yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Tujuan pendidikan adalah “target atau sasaran yang akan dicapai dalam setiap kegiatan pendidikan atau rumusan bentuk manusia yang ingin dicapai oleh kegiatan atau usaha pendidikan yang dilakukan oleh seorang pendidik”.Selain itu tujuan pendidikan harus mengandung tiga hal pokok antara lain sebagai berikut:
  1. Autonomy, yaitu memberikan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan secara maksimum kepada individu maupun kelompok untuk dapat hidup mandiri dan berkelompok dalam lingkungannya.
  2. Equity, yaitu tujuan pendidikan harus memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pendidikan.
  3. Survival, berarti bahwa dengan pendidikan akan menjamin pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran target atau hasil yang anantinya akan dicapai setelah proses pendidikan berakhir. Target tersebut harus tiga hal pokok yaitu autonomy, equity dan survival.
Faktor-faktor Pendidikan
Ilmu pendidikan mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan. faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Faktor pendidik
Kita dapat membedakan pendidik menjadi dua kategori yaitu pendidik menurut kodrat adalah orang tua dan pendidik menurut jabatan adalah guru. Pendidik menurut kodrat mengandung dua unsur hubungan edukatif antara lain: unsur kasih sayang kepada pendidik dan unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik menuntun perkembangan anak. Sedangkan pendidik menurut jabatan akan baertanggung jawab atas peserta didik, orang tua dan negara.
2. Faktor peserta didik
Peserta didik dengan dalam pendidikan dipandang sebagai objek yang akan dibimbing untuk mencapai target. Keberhasilan atau kegagalan sebuah proses pendidikan salah satunye terletak pada peserta didik. Hal ini bisa terjadi apabila pendidik tidak menguasai karakter masing-masing peserta didik yang umumnya berbeda.
3. Faktor tujuan
Dalam praktek pendidikan sudah tentu terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik. Agar hasil sesuai dengan tujuan, maka pendidikan harus direncanakan dengan matang.
4. Faktor fasilitas
Untuk faktor fasilitas di dalamnya terdapat unsur isi materi, fasilitas dan metode pengajaran yang digunakan. Dalam pemilihan materi harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan tingkat kemampuan/jenjang kelas dari peserta didik. Metode pengajaran serta sarana dan prasarana juga ikut memberi andil yang signifikan dalam keberhasilan suatu pendidikan.
5. Faktor lingkungan
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisis, lingkungan teknis dan lingkungan sosiokultural. Dalam hal dimana situasi lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas pendidikan.

Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata ‘mengajar’ berasal dari kata dasar ‘ajar’ yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ menjadi ‘pembelajaran’, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Bisa juga dikatakan bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi antara pesertta didik di satu pihak dengan pendidikan di pihak lain.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Pengertian lain tentang mengajar yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Antara dua pengertian tentang belajar dan mengajar di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan individu (siswa), sedangkan mengajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh pengajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam suatu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan siswa saat pengajaran berlangsung.

Ciri-ciri Pembelajaran
Sebagai suatu proses, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, sebagai berikut:
  1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian.
  2. Ada suatu prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar mencapai tujuan yang optimal, maka dalam interaksi perlu ada prosedur, langkah-langkah sistematik yang relevan.
  3. Kegiatan pembelajaran ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu harus memperhatikan komponen-komponen yang lai, apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral.
  4. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
  5. Dalam kegiatan pembelajaran, guru bertugas sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya tersebut, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif.


Komponen Pembelajaran
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, alat, sumber dan evaluasi. Penjelasan dari setiap komponen adalah sebagai berikut:
  1. Komponen belajar yang pertama adalah tujuan. Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran
  2. Bahan pelajaran merupakan substansi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran mustahin proses pembelajaran akan berjalen dengan baik.
  3. Kegiatan belajar mengajar itu sendiri merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang sudah diprogrgamkan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.
  4. Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebagai pengajar menggunakan metode mengajar yang berbeda-beda sesuai dengan bahan pelajaran yang disampaikan.
  5. Alat merupakan aspek komplementer dalam pembelajaran. Alat memegang peranan penting dalam pembelajaran, karena merupakan model-atau conoth nya dalam menjelaskan suatu bentuk.


Kaitan Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif karena kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada pembahasan awal, sudah dijelaskan tentang apa arti pendidikan yang sebenarnya adalah usaha sadar dari pendidik untuk membantu atau membimbing perkembangan anak/ peserta didik secara teratur dan sistematis ke arah kedewasaan. Dari pengertian tentang pendidikan di atas perlu kita garis bawahi kalimat “membimbing perkembangan anak”. Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, bagaimana membimbing perkembangnan anak?
Pada pembahasan awal juga sudah kita bahas masalah apa itu pembelajaran? Penulis akan tekankan kembali pengertian pembelajaran tersebut sebagai berikut. Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses penyampaian pengetahuan dari pendidik kepada siswa atau anak didik agar terjadi perubahan-perubahan pada diri peserta didik.

Sehingga pada akhirnya dapat kita simpulkan mengenai pembelajaran sebagai proses pendidikan adalah pada proses pendidikan terjadi kegiatan pembelajaran dalam usaha membimbing siswa ke arah kedewasaan.

Postingan populer dari blog ini

PEMODELAN WATERFALL UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Pengembangan Media pembelajaran: Model ADDIE